Kamis, 30 Januari 2014

Sajak "KASIH SAYANG MEREKA"

Uniknya kasih sayang orangtua kita ^^

Sebenernya apasih alasan yang bikin kita ngebantah perintah orangtua? Banyak faktor sih sebenernya, karna saya juga seorang anak pertama dari empat bersaudara, yah terkadang ada hal-hal perlakuan dari orangtua kita yang gak adil ke kita, jadi bikin kita males kalo disuruh .wkwk jangan ditiru ya pernyataan yang satu ini.
itu sih jawaban cari aman dari sifat males kita aja, ayo ngaku ? he

this is for you *my beloved parents

TULUS CINTA MEREKA (UMI, ABI)

Entah siapa yang mesti dibanggakan bila mereka tiada
mungkin diri ini hanya akan menjadi seongkong daging tak berguna,
mereka yang begitu luar biasa,
tapi kami perusak segalanya,

Entah apa yang ada dibenak mereka
tentang kami yang hanya seongkong daging tak berguna,
yang hanya bisa menjadi parasit dikehidupan mereka,
tak lebih dari orang yang menumpangkan hidupnya,

Persis sekali seperti benalu bukan?
ya, itulah kami
itulah kami,
anak anak tak berguna, yang pemalas, manja, serba berkeinginan tanpa batas
dan harus terpenuhi.

Pantas disebut apakah diri ini?
Pantaskah disebut sebagai seorang makhluk?
Yang sebenarnya panggilan itu pun tak pantas terlontarkan untuk kami.

Entah apa yang terjadi
seolah sifat sombongnya iblis terasa merasuk dalam diri ini,
sehingga tiada kami mengerti apa apa yang kalian rasakan selama ini.
UMI, ABI…
Ilmu agama yang kalian tanamkan pada kami,
dikeseharian, bahkan diselang waktu setiap menjelang tidur kau sempatkan waktu istirahatmu untuk menasihati kami,
memberi motivasi kami,
juga menyegarkan ruhaniah kami,
tiada kenal lelah kau membisikan naluri naluri kami,
yang tak ubah bagai batuan yang begitu besar dan keras tak mudah tergoyahkan dengan setiap tuturan lembut yang keluar dari setiap ucapmu wahai abi..

Engkaulah pemimpin keluarga ini
sosokmu yang begitu luar biasa tak mampu mengalahkan kerasnya sifat buruk kami,
tapi itulah engkau, tiada kenal lelah kau nasihati kami,
yang bahkan ketika kau menuturkan ucapan tak ubah kami mengacuhkan setiap nasihatmu wahai abi..

Betapa diri ini mencoba untuk menutupi semua sifat buruk ini
pada teman teman dan orang terdekat kami,
sehingga berbagai tuturan dan sikap terbaik kami tunjukan pada mereka,
yang bahkan kami tidak memperdulikan bagaimana seharusnya mereka,
orangtua kami,
pejuang hidup kami,
pun bisa mendapatkan perlakuan yang sama, tak ubahnya seperti yang kami lakukan pada teman teman kami.


Tahukah saya? Tahukah kita? Tahukah kalian?
Tahukah dimana letak kasih sayang mereka “ORANG TUA KITA” ?
Adakah rasa kesal kita disaat mereka acuhkan kita,
mencoba tidak perduli atas keinginan kita
Tahukah kalian dimana sesungguhnya letak kasih sayang orang tua kita itu?
Tiada satu orang tua pun yang yang tidak perduli terhadap anak-anaknya
Hanya saja dalam hal ini, setiap orang tua memiliki caranya tersendiri dalam mendidik anak-anak mereka
Kasih sayang itu tidak mesti dalam bentuk belaian, perhatian maupun dalam bentuk hadiah yang mereka berikan pada kita.
pun sama hakikatnya di saat mereka memarahi, menghukum dan membuat peraturan super ketat
Begitulah cara-cara mereka mengungkapkan rasa kasih sayangnya.
TAHUKAH KALIAN!!
meski mereka lontarkan kata-kata dengan nada amarah,
tapi kita tak pernah absen untuk disebut di setiap do’anya.
meski pandangan matanya menyeramkan disaat marah,
tapi sesungguhnya disetiap malam air matanya selau menetes karena kita.
dan meski mereka tak pernah memberi kita hadiah di hari ulang tahun kita,
tapi sesungguhnya di hari itu mereka tak henti-hentinya membacakan al-fatihah untuk kita.

Uniknya kasih sayang mereka
Itulah kasih sayang mereka orang tua kita terhadap kita anak-anaknya,
Betapapun terkadang kita tidak pernah memehami hakikat dari kasih sayang itu sendiri,
Kasih tulus mereka terhadap kita

Betapapun dalam hal ini kita selalu ingin dipahami, dimengerti dan dituruti
Tanpa pernah perduli akan memahami, mengerti dan menuruti itu sendiri

Dan tahukah kalian
Bahwasanya kita sebagai sorang anak merupakan sebuah gerbang bagi kedua orang tua kita dalam menghantarkan mereka kedalam pintu surga atau neraka, seperti dalam kutipan hadits berikut
Seorang lelaki bertanya pada Rasulullah saw: “Apa hak orang tua atas anaknya?” Beliau saw bersabda:"Keduanya adalah surgamu dan nerakamu." (HR. Ibnu Majah)

Berikut terdapat sebuah kisah para sahabat nabi terdahulu,  bagaimana mereka memperlakukan orang tua mereka. Para salafu-s shaleh, bentuk kasih sayang mereka terhadap orang tuanya.
Berikut adalah kisah para salfu-s shaleh, bentuk kasih sayang mereka terhadap orang tuanya:
1.    Ibnu Umar pernah melihat lelaki menggendong ibunya dalam thawaf. Ia bertanya : “Apakah ini sudah melunasi jasanya (padaku) wahai Ibnu Umar?” Beliau menjawab : “Tidak! meski hanya satu jeritan kesakitan (saat persalinan).”

2.    Zainal Abidin, adalah seorang yang terkenal baktinya kepada ibu. Orang-orang keheranan kepadanya (dan berkata): “Engkau adalah orang yang paling berbakti kepada ibu. Mengapa kami tidak pernah melihatmu makan berdua dengannya dalam satu malam?” Ia menjawab: “Aku khawatir tanganku mengambil sesuatu yang dilirik matanya, sehingga aku durhaka kepadanya.”

3.    Dari Anas bin an-Nadhr al-Asyja’i dia berkata, “Suatu malam ibu Ibnu Mas’ud meminta air. Ibnu Mas’ud pun mengambil air, lalu dibawa kepada ibunya. Ternyata ibunya telah tertidur. Maka dia pun berdiri menunggui ibunya hingga pagi.”


Wallahu a’lam,
Semoga bermanfaat ^^

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dzaqiyah Tsabat's Blog Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template