Uniknya
kasih sayang orangtua kita ^^
Sebenernya apasih alasan yang bikin kita ngebantah perintah
orangtua? Banyak faktor sih sebenernya, karna saya juga seorang anak pertama
dari empat bersaudara, yah terkadang ada hal-hal perlakuan dari orangtua kita yang
gak adil ke kita, jadi bikin kita males kalo disuruh .wkwk jangan ditiru ya
pernyataan yang satu ini.
itu sih jawaban cari aman dari sifat males kita aja, ayo ngaku ? he
itu sih jawaban cari aman dari sifat males kita aja, ayo ngaku ? he
this is for you *my beloved parents
TULUS
CINTA MEREKA (UMI, ABI)
Entah siapa yang mesti dibanggakan bila mereka tiada
mungkin diri ini hanya akan menjadi seongkong daging tak
berguna,
mereka yang begitu luar biasa,
tapi kami perusak segalanya,
Entah apa yang ada dibenak
mereka
tentang kami yang hanya
seongkong daging tak berguna,
yang hanya bisa menjadi
parasit dikehidupan mereka,
tak lebih dari orang yang
menumpangkan hidupnya,
Persis sekali seperti benalu
bukan?
ya, itulah kami
itulah kami,
anak anak tak berguna, yang
pemalas, manja, serba berkeinginan tanpa batas
dan harus terpenuhi.
Pantas disebut apakah diri ini?
Pantaskah disebut sebagai seorang makhluk?
Yang sebenarnya panggilan itu pun tak pantas terlontarkan
untuk kami.
Entah apa yang terjadi
seolah sifat sombongnya iblis
terasa merasuk dalam diri ini,
sehingga tiada kami mengerti
apa apa yang kalian rasakan selama ini.
UMI, ABI…
Ilmu agama yang kalian tanamkan pada kami,
dikeseharian, bahkan diselang waktu setiap menjelang tidur
kau sempatkan waktu istirahatmu untuk menasihati kami,
memberi motivasi kami,
juga menyegarkan ruhaniah kami,
tiada kenal lelah kau membisikan naluri naluri kami,
yang tak ubah bagai batuan yang begitu besar dan keras tak
mudah tergoyahkan dengan setiap tuturan lembut yang keluar dari setiap ucapmu
wahai abi..
Engkaulah pemimpin keluarga ini
sosokmu yang begitu luar biasa tak mampu mengalahkan
kerasnya sifat buruk kami,
tapi itulah engkau, tiada kenal lelah kau nasihati kami,
yang bahkan ketika kau menuturkan ucapan tak ubah kami
mengacuhkan setiap nasihatmu wahai abi..
Betapa diri ini mencoba untuk menutupi semua sifat buruk
ini
pada teman teman dan orang terdekat kami,
sehingga berbagai tuturan dan sikap terbaik kami tunjukan
pada mereka,
yang bahkan kami tidak memperdulikan bagaimana seharusnya mereka,
orangtua kami,
pejuang hidup kami,
pun bisa mendapatkan perlakuan yang sama, tak ubahnya
seperti yang kami lakukan pada teman teman kami.
Tahukah
saya? Tahukah kita? Tahukah kalian?
Tahukah
dimana letak kasih sayang mereka “ORANG TUA KITA” ?
Adakah
rasa kesal kita disaat mereka acuhkan kita,
mencoba tidak perduli atas keinginan kita
Tahukah kalian dimana sesungguhnya letak kasih sayang orang tua kita itu?
mencoba tidak perduli atas keinginan kita
Tahukah kalian dimana sesungguhnya letak kasih sayang orang tua kita itu?
Tiada
satu orang tua pun yang yang tidak perduli terhadap anak-anaknya
Hanya
saja dalam hal ini, setiap orang tua memiliki caranya tersendiri dalam mendidik
anak-anak mereka
Kasih
sayang itu tidak mesti dalam bentuk belaian, perhatian maupun dalam bentuk hadiah
yang mereka berikan pada kita.
pun sama hakikatnya di saat mereka memarahi, menghukum dan membuat peraturan super ketat
Begitulah cara-cara mereka mengungkapkan rasa kasih sayangnya.
TAHUKAH KALIAN!!
meski mereka lontarkan kata-kata dengan nada amarah,
tapi kita tak pernah absen untuk disebut di setiap do’anya.
meski pandangan matanya menyeramkan disaat marah,
tapi sesungguhnya disetiap malam air matanya selau menetes karena kita.
dan meski mereka tak pernah memberi kita hadiah di hari ulang tahun kita,
tapi sesungguhnya di hari itu mereka tak henti-hentinya membacakan al-fatihah untuk kita.
Uniknya kasih sayang mereka
pun sama hakikatnya di saat mereka memarahi, menghukum dan membuat peraturan super ketat
Begitulah cara-cara mereka mengungkapkan rasa kasih sayangnya.
TAHUKAH KALIAN!!
meski mereka lontarkan kata-kata dengan nada amarah,
tapi kita tak pernah absen untuk disebut di setiap do’anya.
meski pandangan matanya menyeramkan disaat marah,
tapi sesungguhnya disetiap malam air matanya selau menetes karena kita.
dan meski mereka tak pernah memberi kita hadiah di hari ulang tahun kita,
tapi sesungguhnya di hari itu mereka tak henti-hentinya membacakan al-fatihah untuk kita.
Uniknya kasih sayang mereka
Itulah
kasih sayang mereka orang tua kita terhadap kita anak-anaknya,
Betapapun
terkadang kita tidak pernah memehami hakikat dari kasih sayang itu sendiri,
Kasih
tulus mereka terhadap kita
Betapapun dalam hal ini kita selalu ingin dipahami, dimengerti dan dituruti
Tanpa pernah perduli akan memahami, mengerti dan menuruti itu sendiri
Betapapun dalam hal ini kita selalu ingin dipahami, dimengerti dan dituruti
Tanpa pernah perduli akan memahami, mengerti dan menuruti itu sendiri
Dan tahukah kalian
Bahwasanya
kita sebagai sorang anak merupakan sebuah gerbang bagi kedua orang tua kita
dalam menghantarkan mereka kedalam pintu surga atau neraka, seperti dalam
kutipan hadits berikut
Seorang
lelaki bertanya pada Rasulullah saw: “Apa hak orang tua atas anaknya?” Beliau
saw bersabda:"Keduanya adalah surgamu dan nerakamu." (HR. Ibnu
Majah)
Berikut
terdapat sebuah kisah para sahabat nabi terdahulu, bagaimana mereka memperlakukan orang tua
mereka. Para salafu-s shaleh, bentuk kasih sayang mereka terhadap orang tuanya.
Berikut
adalah kisah para salfu-s shaleh, bentuk kasih sayang mereka terhadap orang
tuanya:
1. Ibnu Umar pernah melihat lelaki menggendong ibunya dalam thawaf. Ia bertanya : “Apakah ini sudah melunasi jasanya (padaku) wahai Ibnu Umar?” Beliau menjawab : “Tidak! meski hanya satu jeritan kesakitan (saat persalinan).”
1. Ibnu Umar pernah melihat lelaki menggendong ibunya dalam thawaf. Ia bertanya : “Apakah ini sudah melunasi jasanya (padaku) wahai Ibnu Umar?” Beliau menjawab : “Tidak! meski hanya satu jeritan kesakitan (saat persalinan).”
2. Zainal Abidin, adalah seorang yang terkenal baktinya kepada ibu. Orang-orang keheranan kepadanya (dan berkata): “Engkau adalah orang yang paling berbakti kepada ibu. Mengapa kami tidak pernah melihatmu makan berdua dengannya dalam satu malam?” Ia menjawab: “Aku khawatir tanganku mengambil sesuatu yang dilirik matanya, sehingga aku durhaka kepadanya.”
3. Dari Anas bin an-Nadhr al-Asyja’i dia berkata, “Suatu malam ibu Ibnu Mas’ud meminta air. Ibnu Mas’ud pun mengambil air, lalu dibawa kepada ibunya. Ternyata ibunya telah tertidur. Maka dia pun berdiri menunggui ibunya hingga pagi.”
Wallahu a’lam,
Semoga bermanfaat ^^
0 komentar:
Posting Komentar